Basuki mengatakan anggaran tersebut cukup untuk membangun rumah baru."Cukup kalau yang tipe 36. Karena itu survei cepet-cepetan waktu kunjungan Presiden pertama kali. Beliau nanya pada 3 sampai 5 orang, berapa rumah ukurannya? 6x8. Oh 48. Berapa (biaya) bangun itu lagi? Rp 40 juta. Akhirnya kita rembukan, berapa kalau resize, resize Rp 1,5 juta per meter. Kalau tipe 36 ya Rp 50, juta," kata dia.
Dia menegaskan bahwa rumah yang akan dibangun kembali harus lah rumah yang tahan gempa. Hal ini sebagai antisipasi jika terjadi gempa di waktu yang akan datang.
"Kalau Pemerintah bantu, Pemerintah punya syarat kamu harus bangun yang lebih baik. Daerahnya daerah gempa. Masa kalau ada orang bangun yang biasa-biasa saja masa saya harus diam. Nanti saya disalahkan juga. Sudah tahu itu salah kok saya diam," tegasnya.
Pihaknya pun telah menurunkan sekitar 400 insinyur plus mahasiswa yang direkrut khusus untuk membantu proses pembangunan rumah. Jumlah anggota tim bantuan, kata dia, masih akan terus bertambah, mengingat banyaknya rumah yang harus diperbaiki.
"Bangun rumah tadi. Yang mau dibangun itu 78 ribu, jadi 400 insinyur masih kurang. Makanya harus ada juga mahasiswa kita rekrut. Kita bentuk tim, satu tim 9 orang. Harus ada TNI untuk mengomando pembersihan, harus ada mahasiswa, insinyur yang sudah tahu bikin rumah. 1 tim paling bisa mengawasi 100-150 rumah. Kalau 78 ribu butuh berapa? Kan butuh banyak lagi," tandasnya.
from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2C5ANk8