Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan kendaraan akan mengalami transisi berdasarkan sumber energi dari yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi listrik. Kondisi ini telah diantisipasi PT Pertamina (Persero) dengan menyediakan baterai lithium.
SVP Research and Technology Center Pertamina Herutama Trikoranto mengatakan, sebagai perusahaan energi Pertamina selalu melihat perembangan energi ke depan. Hal ini untuk mengantisipasi pemenuhan kebutuhan.
Saat ini yang sedang dilakukan adalah pengembangan sistem penyimpanan energi (storage system) melalui baterai lithium. "Pertamina ingin mengembangkan energy storage sendiri," kata Herutama, di Jakarta, Jumat (30/11/2018).
Pertamina melalui pusat riset sedang menyiapkan teknologi dan industri baterai lithium, termasuk bahan baku baterai yang akan memanfaatkan sumber daya alam dalam negeri.
Selain adanya kepastian pasokan juga dapat membuat harga lebih terjangkau. "Pertamina punya pusat riset aktif melakukan klaborasi dengan pihak lain, untuk meningkatkan performance baterai dan membuat baterai murah," tuturnya.
Atas aksi korporasi ini, Pertamina akan menjadi pelopor produsen baterai kendaraan listrik nasional. Untuk merealisasikanya perusahaan energi plat merah tersebut akan menggandeng perusahaan yang telah berpengalaman memproduksi baterai. Herutama memperkirakan, Pertamina sudah bisa memproduksi baterai lithium untuk kendaraan listrik pada 2020 atau 2021.
"Kita berharap 2020-2021 sudah bisa memproduksi batrei sendiri secara komersil, sekarang sudah ada tapi unit produksi untuk kepentingan riset. Untuk memenuhi kebutuhan pasar cukup besar tidak cukup menggunakan kebutuhan riset. Pertamina dalam hal ini tidak sendiri juga untuk membangun pabrik batrrei, Pertamina berpatner dengan investor yang punya nama besar dalam industir baterai ini," paparnya.
from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2Qq0ge4
No comments:
Post a Comment